Seringkali
pemikiran minoritas menjadi tembok penghalang bagi kita orang katholik
khususnya yang terjadi pada beberapa kalangan mahasiswa katholik di kota padang
untuk berbuat di masyarakat maupun di lingkungan kampus. Pemikiran ini muncul
karena takut akan diskriminasi oleh kaum mayoritas, sehingga membuat kita
enggan untuk melebur maupun bergabung di kampus-kampus. Alhasil, mereka belum
mampu untuk memberikan warna di lingkungan kampus
Permasalahan inilah yang sedang di
hadapi Bidang Gerakan Kemasyarakatan (BGK) melalui BHPT (Biro Hubungan Perguruan
Tinggi) PMKRI Cab.Padang Sanctus Anselmus. Dalam periode ini, BHPT mencoba
untuk membentuk sebuah komunitas maupun keluarga mahasiswa katholik di setiap
kampus yang berada di kota padang dengan harapan tercipta nya suatu wadah bagi
mahasiswa katholik untuk dapat saling bertukar informasi dan juga kegiatan ini
dapat berlanjut. Pemikiran ini muncul dikarenakan minimnya partisipasi
mahasiswa katholik dalam kegiatan ekstra kampus.
Sebagai
langkah awal BHPT memusatkan dan memilih UNP, UNAND dan STKIP PGRI SUMBAR. Dari
beberapa pertemuan yang telah di laksanakan, response dari mahasiswa katholik
cukup positif, meskipun hanya di hadiri oleh beberapa mahasiswa saja. Dari
pertemuan tersebut, disepakati untuk mengadakan pertemuan rutin. Sebagai
contoh, UNP menyepakati untuk pertemuan 1x seminggu pada minggu pertama, hari
jumat pukul 11.30 dan UNAND 1x seminggu pada minggu kedua hari jumat pukul
11.30. Pada permasalahan ini, BHPT menekankan untuk dapat mengajak teman-teman
mahasiswa katholik lain nya dengan memberikan metode 1 orang minimal mengajak 3
mahasiswa katholik pada setiap pertemuan nya.
Berangkat dari komunitas ini lah
nanti nya mahasiswa katholik mampu memberikan kontribusi dan mulai memunculkan
diri di kampus-kampus mereka. Melalui pertemuan dan diskusi yang di lakukan
secara rutin ini lah, mahasiswa katholik tidak enggan lagi untuk berkarya dan
ikut dalam berbagai kegiatan di kampus mereka. Seperti, menjadi anggota HIMA,
BEM, DPM/DLM. Ini semua tak terlepas dari kewajiban kita sebagai mahasiswa
(agent of change, stock holder, social control) dan juga orang muda katholik
untuk mampu berkarya serta membaur di tengah-tengah mahasiswa lain nya yang notabene
nya dalah kaum mayoritas. Sehingga, budaya ini akan berlanjut secara
terus-menerus dan mindset negative dikalangan mahasiswa katholik sudah mulai
memudar dengan sendirinya seiring dengan proses yang terjadi di dalam komunitas
tersebut.
Jadi, sudah saat nya bagaimana kita
yang minoritas ini menjadi yang terdepan dengan menjadi pribadi teladan di
tengah-tengah kehidupan kampus dan bermasyarakat. Kita harus mampu memberikan
contoh agar kita di akui dengan cara membuka diri dan membaur. Mindset
minoritas sudah saat nya untuk di hapuskan dan mulai berkarya serta menigkatkan
eksistensi diri. (F.S)
Tags
ARTIKEL