LATIHAN KEPEMIMPINAN KADER 2013



 Foto Sampul
LATAR BELAKANG

Menjadi pemimpin tidak lah mudah. Lebih sulit lagi menjadi pemimpin yang mengerti dan sadar mengenai fungsi dan perannya bagi sesama. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka tidak layak menjadi seorang pemimpin. Ambisi yang besar sering menjadi modal satu-satunya (Faturochman, 1992).
Ini merupakan masalah yang terjadi dalam dinamika kepemimpinan kita saat ini. Dimana orang-orang merasa bahwa mereka adalah seorang pemimpin dan mampu memimpin. Pemimpin-pemimpin “karbit” kerap bermunculan ke panggung politik. Partai tidak lagi menjadi proses pendidikan untuk menjadi pemimpin, partai hanya dijadikan kendaraan politik dengan uang sebagai motor penggeraknya. Tidak jarang juga kepopuleran menjadi indikator penting sebagai salah satu yang dipaksakan.
Faturochman berpendapat bahwa pola kepemimpinan tidak banyak berubah. Namun tuntutan masyarakat yang banyak berubah sejalan dengan perubahan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan punya andil besar dalam hal ini. Karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat “seakan” mengikuti perubahan ini. Masyarakat merasa terpaksa untuk mengimbangi perubahan, terlebih dalam negara-negara berkembang dimana masih banyak kehidupan masyarakatnya jauh dari kesan modern yang dipenuhi dengan perangkat-perangkat teknologi canggih. Hal ini dapat kita temui dalam masyarakat Indonesia, yang berada di suku-suku pedalaman Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Papua.
Permasalahan lain dari kepemimpinan kita adalah tidak tegas dalam memimpin sehingga masyarakat menjadi bingung dengan pola kepemimpinan yang berkembang. Ditambah lagi dengan bumbu-bumbu politik pencitraan yang menjadi landasan dalam bertindak. Sehingga jika suatu permasalahan muncul, maka akan dibutuhkan waktu yang lama untuk mengatasinya. Hal-hal lain yang juga mulai berkembang yaitu paradigma berpikir tentang seorang pemimpin. Kecenderungan yang terjadi dalam pola kepemimpinan kita adalah menganggap dirinya sebagai “raja” yang harus disembah dan dipuja-puja. Ketika para pemimpin datang berkunjung maka blokade-blokade jalan dilakukan dengan dalih pengamanan yang bisa dapat disebut terlalu berlebihan. Padahal hakikat yang sebenarnya dari seorang pemimpin adalah melayani orang-orang yang dipimpinnya. Jika paradigma mengenai kepemimpinan saat ini terus bertahan dan tidak pernah ada solusi untuk mengatasinya, maka dalam waktu yang lama kita tidak akan dapat bangkit, maju dan bersaing dengan negara-negara lain di tengah-tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
SOLUSI PEMECAHAN
Karena pemimpin merupakan sesuatu yang tidak dibawa lahir, maka dari itu sistem pendidikan (formal dan non formal) yang baik dan terencana akan membawa peran yang besar dalam menjawab kebutuhan calon pemimpin yang memiliki karakter kuat yang dibutuhkan masyarakat untuk peka dan responsif serta mengerti dan memahami setiap permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat dan mampu memberikan kontribusi dalam penyelesaiannya. Untuk menjawab kebutuhaan itu, maka PMKRI Cab. Padang merasa wajib dan perlu dalam mempersiapkan para kader yang memiliki jiwa kepemimpinan dimana didalamnya semangat melayani menjadi jati diri seorang kader yang mau dan mampu serta cakap, bijaksana dan tegas untuk terjun ke masyarakat menjadi pelayan yang bertanggungjawab dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi masyarkat.
Untuk mewujudkan hal ini maka dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki motivasi dan berkemauan belajar yang kuat. Seperti yang diungkapkan oleh Nisrul Irawati, tantangan seorang pemimpin saat ini semakin kompleks dan rumit, untuk itu seorang calon pemimpin tidak lagi cukup hanya mengandalkan pada bakat atau keturunan. Pemimpin zaman sekarang harus belajar, harus membaca, harus mempunyai pengetahuan mutakhir dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin. Selain itu, pemimpin juga harus memiliki kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan misi kepemimpinannya. Kalau tidak, pemimpin itu hanya akan menjadi suatu karikatur yang akan menjadi cermin atau bahan tertawaan dalam kurun sejarah kelak dikemudian hari.


TUJUAN 
1. Memberi pemahaman kepada peserta mengenai Dasar-dasar Kepemimpinan
2. Mengarahkan peserta agar lebih memahami kepemimpinan yang memiliki jiwa pelayanan.
3. Meningkatkan kualitas kader
4. Sebagai sarana temu ramah cabang-cabang wilayah Sumatera

TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan LKK : “Menjadikan Semangat Pelayanan Sebagai Jati Diri Kader .
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari        : Minggu – Minggu
Tanggal : 26 Mei–2 Juni 2013
Tempat  : Aula Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Baru,
Padang – Sumatera Barat 

PESERTA
Anggota PMKRI dari Regional Sumatera  yang sudah lulus Mabim.

METODE PELAKSANAAN
1.   Dialog
2.   Simulasi
3.   Ceramah
4.   Diskusi
5.   Dinamika Kelompok
6.   Games
7.   Live in
8.   Outbond

MATERI dan PEMATERI
Teologi Pembebasan
(P. DR. Philip Rusian Sakti, Pr)
Beliau adalah Ketua HAK Keuskupan Padang

Pemimpin adalah Pelayan
(P. Alexius Sudarmanto, Pr)
Beliau adalah Pastor Moderator PMKRI Cab. Padang

Pemikiran – Pemikiran Besar di Dunia
(Drs. Basuki Reksobowo)
Beliau adalah Akademisi, Dosen Filsafat Unand, Padang

Analisa Sosial Kemasyarakatan  
(Virtuous Setyaka, S.IP, MSi)
Beliau adalah Staf pengajar di Departemen Hubungan Internasional FISIP Unand
Konsep dan Metodologi Gerakan Sosial
(Ketua PBHI Sumbar)
Strategi Pendampingan dan Pengorganisasian Kelompok Masyarakat yang Tertindas
(P. Anton Wahyudi, SX)

Kepemimpinan Transformatif
(Paula Lindawati, S.Pd)
Beliau saat ini sebagai Anggota DPRD Kota Padang

Manajemen Organisasi Masyarakat Sipil
(Eka Vidya P, S.Sos, MSi)
Beliau saat ini Staf Pengajar di Sosiologi UNP, Padang

Perencanaan Strategis
(Michael Manarov Gultom)
Beliau adalah KP PMKRI Cab. Padang periode 2010/2011 dan terpilih kembali periode 2012/2013

Manajemen Konflik
(Albert H. Lukman, SE)
Beliau adalah Anggota DPRD Kota Padang

Participatory Action Research
(Prof. Dr. H. Elfindri, SE, MA)
Beliau adalah Guru Besar SDM, Staf pengajar di Departemen Ilmu Ekonomi Unand, Padang

PERSYARATAN PESERTA
A.  Umum
1.   Cabang - cabang yang diundang maksimal mengirimkan 3 orang peserta
2.   Membawa atribut cabang
3.   Membawa Surat Mandat dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
4.   Mengisi formulir pendaftaran
5.   Membawa Pas Photo ukuran 3 x 4 (warna) sebanyak 2 lembar dan 4 x 6 (warna) sebanyak 2 lembar
6.   Membayar uang kontribusi peserta sebesar Rp. 150.000/org (Free Baju LKK)
7.   Membuat dan membawa makalah dengan ketentuan :
a.   Tema          : Pemimpinan adalah Pelayan
b.   Tata Letak  : Artikel diketik 1,5 spasi pada kertas ukuran A4 (Font 11, Arial)
8.   Pendaftaran paling lambat Minggu, 12 Mei 2013
B.  Khusus
1.   Membawa Kitab Suci
2.   Membawa alat tulis
3.   Membawa pakaian formal
4.   Membawa pakaian semi formal
5.   Membawa obat pribadi
6.   Membawa perlengkapan pribadi
Brosur LKK 2013

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama