Dies Natalis ke – 63 PMKRI Cabang Padang “Sanctus Anselmus”


PMKRI Cabang Padang “Sanctus Anselmus” pada awalnya diprakasai oleh beberapa tokoh seperti Tjoa Yu Tek, Liem Swan Hong, Ong Sien Hong, Ang lie Siong, Ali Sabar dan kawan-kawan. Adanya semangat kemahasiswaan dalam menyalurkan aspirasi serta membantu meningkatkan kecerdasan mahasiswa yang memiliki latar belakang “Katolik” menjadi modal awal berdirinya Perhimpunan Mahasiswa Katolik (PMK) St. Anselmus. Dukungan-dukungan baik dari kalangan internal maupun eksternal gereja katolik semakin memantapkan tegaknya PMK St. Anselmus di Kota “Belimbing” ini.

Hal ini dapat kita lihat pada saat rapat pembentukan PMK St. Anselmus pada tanggal 6 Oktober 1957 yang berlokasi di Ruang SMA Don Bosco dan dihadiri oleh 17 orang (4 orang diantaranya beragama Islam). Pada masa awal berdirinya PMK St. Anselmus, jumlah anggota pun berkembang pesat hanya dalam kurun waktu beberapa hari saja sehingga total anggota PMK St. Anselmus saat itu menjadi 25 orang yang beragama katolik dan 10 orang yang beragama non-katolik. Tanggal 17 November 1957, dengan adanya surat dari Pengurus Pusat PMKRI Nomor No.263/PT/1957 PMK St. Anselmus resmi menjadi “Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Padang “Sanctus Ánselmus”. PMKRI Cabang Padang menjadi cabang ke-VII setelah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Bogor dan Makassar.

Melihat sejarah yang tertoreh, PMKRI Cabang Padang memang tidak muda lagi. 63 tahun berkiprah dan berdinamika di tengah masyarakat Kota Padang, melahirkan catatan-catatan sejarah penting sebagai suatu instrumen dalam berefleksi. Pasang surut arus dinamika yang terjadi, tak kalah memantapkan proses yang terjadi di dalam tubuh PMKRI Cabang Padang tersebut. Alur transfer nilai-nilai PMKRI yakni 3 (tiga) Benang Merah dan 6 (enam) Identitas Kader dari generasi ke generasi juga tidak pernah terputus, sehingga konsistensi awal perjuangan masih tetap terawat hingga saat ini. Adanya momen untuk merefleksikan diri dari tahun ke tahun yang momentumnya tepat pada saat peringatan hari lahir (dies natalis) menjadi tagar, renungan, bentuk syukur, dan aksi menolak lupa akan sejarah yang tercipta, sehingga kesinambungan dan penentuan arah perjuangan perhimpunan tetap mengikuti perkembangan zaman.


Di tahun ini, walaupun secara global wabah Covid-19 masih merajalela, kegiatan Dies Natalis PMKRI Cabang Padang “Sanctus Anselmus” yang ke-63 tahun tetap diadakan. Bukan tanpa alasan ketika kegiatan tersebut tetap diadakan, Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kegiatan Dies Natalis mempunyai arti penting dalam merefleksikan sudah sejauh mana perhimpunan ini berkembang? Sudah sejauh mana perhimpunan ini sanggup berafilisiasi dengan gereja dan masyarakat Kota Padang? Sudah sejauh mana perhimpunan ini mampu membantu mahasiswa Kota Padang dalam meningkatkan kapasistas? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu merupakan suatu bentuk penyegar ingatan setiap anggota perhimpunan mengenai kondisi perhimpunan terkini. Adapun inovasi kegiatan melalui social media dan pelaksaan protokol kesehatan mengingat Kota Padang sampai saat termasuk red zone, dimaksudkan agar kegiatan Dies Natalis dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan risiko adanya klaster baru penyebaran Covid-19.

Kegiatan Dies Natalis di tahun ini mengusung tema “Mengintergritaskan Diri sebagai Kader yang Berbudaya dalam Semangat Berefleksi”, dengan koordinator Tim Pelaksana Dies Natalis dipercayakan kepada Maria Liko Kewa Tapun. Adapun sekretaris tim yakni Michael Parluhutan Aritonang, Hendrika Sagulu (bendahara tim), dan Aditya Chandra Kristian Zebua (anggota tim) yang serta merta dalam pantauan Presidium Pengembangan Organisasi (PPO), mengkonsep dan melaksanakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-63 yang dimulai dari tanggal 6 Oktober sampai 17 November 2020.

Kegiatan diawali dengan Sidang Pembukaan di Aula Sekretariat PMKRI Cabang Padang yang disambut meriah oleh seluruh anggota PMKRI Cabang Padang dan para tamu undangan yang hadir saat itu. Selanjutnya terdapat juga rangkaian-rangkaian yang mewarnai semarak Dies Natalis di tahun ini seperti lomba cerdas cermat, pembuatan masker dan handsanitizer, sharing pengalaman ber-PMKRI (via on-line), bedah “Sanctus Anselmus” (via on-line), dan malam puncak yang diisi kegiatan refleksi 63 tahun PMKRI Cabang Padang “Sanctus Anselmus”. Jelas ini mejadi tantangan tersendiri utuk Tim Dies Natalis dan PPO selaku penanggung jawab kegiatan dikarenakan konsep kegiatan yang berbeda 180 dari beberapa tahun terakhir dimana harus menginovasikan kegiatan dalam bentuk on-line.


Harapan-harapan yang tetap dikumandangan sejak tahun 1957 tetap menjadi perhatian khusus hingga saat ini. Dengan diadakan kegiatas tersebut, inovasi dan renovasi pola gerakan, pengkaderan, dan transfer nilai dapat efektif dan efisien dalam pengimplementasiannya. Pada usia yang tidak lagi muda, kondisi normal yang diimpikan, yang senada dengan visi Ketua Presidium PMKRI Cabang Padang 2020/2021 yakni “Menuju PMKRI yang Berkebudayaan” menjadi slogan penyemangat kepengurusan kali ini yang terus disuarakan.

 

Pro Ecclesia et Patria!!!

Credo ut Intelligum!!!

 

Penulis : Angelius Adventinus H.

Editor  : Belalang

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama