PEMIMPIN IDEAL

Barita Sinaga

Berbicara pemimpin adalah pelayan berbicara mengenai  gaya seorang pemimpin dalam pemimpin. Konsep kepemimpinan umum biasanya dikaitkan dengan konsep kuasa (power). Karena pemimpin diidentikkan dengan kuasa, muncul opini umum yang mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki kuasa. Kuasa itu sendiri sering kali didefinisikan sebagai kapasitas untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa bentuk kuasa yang populer termasuk posisi, uang, fisik, senjata, kepakaran, dan informasi.
            Pemimpin adalah orang yang di percaya untuk memimpin kearah yang lebih baik. Namun kenyataan sekarang bertolak belakang dengan di harapkan. Pemimpin sekarang terlalu mementingkan ego pribadi dari pada keinginan dan keperluan masyarakat yang mempercayainya sebagai pemimpin. Kebanyakan pemimpin sekarang tidak terlalu berupaya untuk berusaha mendengar suara-suara dari kalangan bawah yaitu masyarakat.
            Indonesia sebagai penganut paham demokrasi memang melakukan pemilu hampir di setiap daerah provinsi. Para calon pemimpin mengumbar janji untuk selalu mengutamakan kepentingan masyrakat dengan melayani segala keluhan masyarakat. Namun semua berubah ketika para tokoh sudah menjadi pemimpin.  Embel-embel pemimpim sebagai pelayan hilang di telan bumi.
            Para pemimpin di Indonesia beranggapan bahwa rakyat adalah pelayan, dan harus tunduk atas segala apa yang di kehendaki olehnya. Inilah konsep yang salah dan di anut oleh para pemimpin zaman sekarang. Mereka lupa bahwa rakyat ada diatas, para pemimpin di pilih untuk melayani rakyat.  Pemimpin zaman sekarang cenderung angkuh, menilai dirinya lebih baik dari orang lain dan harus di contoh serta di teladani.
            Memang ideal nya pemimpin adalah pelayan dari masyarakat sendiri. Seperti gubernur DKI Jakarta jokowi. Beliau dinilai salah satu pemimpin yang disebut sebagai pemimpin yang melayani masyrakatnya. Jokowi adalah pemimpin yang bersedia berdialog langsung dengan rakyatnya. Dialog itu ia lakukan demi mendengar aspirasi yang original dari rakyatnya. Bahkan selama menjabat walikota Solo, Jokowi melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Beliau adalah orang yang empati dan mendengarkan setiap keluh kesah para warganya.
            Pemimpin yang layak dikatakan pemimpin adalah orang yang mampu mengakomodir segala saran, usul dan pendapat  rakyatnya serta berani mengatakan “ya saya salah” dan berani untuk meminta maaf jika bersalah. Pemimpin seharusnya mampu meladeni demokrasi di Indonesia yang bisa dikatakan cukup extreme karena hampir setiap minggu terjadi aksi demo. Para pemimpin hendaknya mengakomodir pendapat-pendapat yang di utarakan para rakyat, bukan malah sebaliknya. Untuk masa sekarang mencari konsep dan inti dari pemimpin adalah pelayan sangatlah sulit  mencari pemimpin yang benar-benar pemimpin jujur dan ikhlas melayani tanpa memperhitungkan apa yang telah dilakukan  terhadap masyarakatnya. Dan yang paling penting adalah budaya saling menghargai. Pemimpin yang baik dan melayani adalah pemimpin yang menghargai setiap kerja keras dan usaha para bawahannya atau staf-stafnya dengan merangkul dan mengayomi agar terwujudnya suatu simbiosis mutualisme dan keharmonisan antara pemimpin dan masyarakat sebagai objek yang dilayani.
               



Barita Sinaga



Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama