DISKUSI BUDAYA DI TENGAH MODERNISASI



Di tengah maraknya pengklaiman budaya daerah Indonesia oleh negara asing, dan mulai lunturnya rasa cinta akan budaya daerah saat ini, menjadikan banyak kekhawatiran di antara masyarakat yang peduli dengan budayanya. Dari berbagai macam problematika tersebut, Tim Redaksi Buletin PETRA merasa perlu adanya pembahasan mendalam mengenai kebudayaan daerah di Indonesia. Untuk mendukung pembahasan tersebut, Bidang Pendidikan dan Kaderisasi PMKRI Cab. Padang “Sanctus Anselmus” bekerja sama dengan Tim Redaksi Buletin Petra mengangkat sebuah diskusi yang bertemakan “Budaya Daerah di Tengah Modernisasi”, Selasa (14/01/14).

Diskusi yang diikuti oleh belasan anggota ini menjadi semakin menarik ketika forum mulai membahas beberapa masalah budaya daerah saat ini dan semakin antusias melontarkan pendapat dan realita budaya tersebut.
Menurut San C. Siregar, salah satu peserta diskusi, permasalahan budaya daerah saat ini adalah karena perkembangannya yang lambat dan terkesan kolot dan tidak berimbang dengan modernisasi yang sangat cepat sehingga menjadikan budaya itu tenggelam.
Firmauli Sihaloho mengatakan bahwa lunturnya budaya tersebut disebabkan oleh orang yang memiliki budaya tersebut, karena ketidakpedulian akan budayanya sendiri mengakibatkan budayanya semakin luntur dan diklaim oleh orang lain.
“Berbicara mengenai Permasalahan Budaya di Tengah Modernisasi, berarti berbicara mengenai peran berbagai kalangan, baik itu dari Pemerintah, mahasiwa sebagai kaum muda, dan generasi-generasi dalam kelompok budaya tertentu. Hal ini menuntut bagaimana kita bersama-sama menjaga serta melestarikan budaya daerah di tengah modernisasi,” tegas Robby Zeffry sebagai Presidium Pendidikan dan Kaderisasi.
Diskusi yang sangat menarik tersebut menumbuhkan rasa penasaran yang mendalam bagi peserta diskusi, sehingga banyak yang mengeluarkan pendapat tentang kondisi kekinian budaya di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Akhir dari diskusi yang pertama ini, Tarapul Sitinjak mengatakan bahwa “Budaya dan Modernisasi sebenarnya saling berkesinambungan dan saling mendukung untuk mengikuti arus zaman”.

Untuk menjawab rasa penasaran peserta diskusi akan Budaya Daerah di Tengah Modernisasi ini, peserta diskusi diajak untuk membuat artikel sesuai dengan tema diskusi. “Lanjutan dari diskusi tersebut akan dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Januari 2014 pukul 16.00 WIB di sekretariat” ujar Jeprianto Sidabutar, yang merupakan salah satu Biro Presidium Pendidikan dan Kaderisasi (PPK) .(sanctus anselmus)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama