Diskusi MEA, Virtuous: PMKRI Mampu Melakukan Langkah Konkret Menghadapi MEA
PADANG – Mengawali bergulirnya MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) sejak Desember lalu, maka dirasa perlu adanya
pemahaman yang lebih dalam bagi masyarakat Indonesia tentang apa itu MEA.
Berdasarkan hal tersebut, PMKRI Cabang Padang mengangkat sebuah diskusi yang
membahas tentang MEA dengan tema “Siap
tidak siap, MEA sudah datang”, pada Kamis (14/1) pukul 16.00 WIB.
SUASANA diskusi MEA, fasilitator Virtuous sedang membuka pengantar diskusi di aula sekretariat, Kamis (14/1). |
Diskusi yang diikuti puluhan
anggota PMKRI tersebut dipandu langsung oleh seorang akademisi dari Hubungan
Internasional Universitas Andalas, Virtuous Setiyaka yang lebih memfokuskannya
kepada ekonomi politik internasional dalam MEA. Dalam diskusi interaktif tersebut, ia menyampaikan bahwa
pemerintah dan masyarakat sipil memegang peranan penting dalam menghadapi MEA.
“Dalam hal ini, yang paling
bertanggung jawab atas apa yang terjadi adalah pemerintah. Jadi, kalau
pemerintah bisa bertanggungjawab untuk memepersiapkan seluruh elemen dalam
negara ini dengan baik, tidak ada masalah sebenarnya dengan MEA, karena kata
kuncinya adalah peran negara. Kemudian, yang kedua adalah daya saing. Artinya,
tanggung jawab pemerintah kemudian adalah, dalam skema apapun, bahwa MEA ini
adalah bentuk liberalisasi. Tetapi, ketika pemerintah bisa mengeluarkan
kebijakan yang kemudian menghasilkan kemampuan masyarakat berdaya saing, tidak
masalah. Tetapi jika gagal, itu yang perlu kita khawatirkan,” ujarnya sesaat
setelah diskusi berakhir.
“Namun, juga ada peran
masyarakat sipil yang harus diperhatikan dan diambil, seperti NGO, LSM, juga
kelompok ormas dan organisasi gerakan mahasiswa. PMKRI misalnya, bisa memiliki
peran signifikan dalam menghadapi MEA. Terutama berangkat dari apa itu MEA,
dampaknya, dan secara konkret membangun daya saing dalam masyarakat secara
umum. Karena, semua pihak menyadari bahwa bersandar pada pemerintah saja,
dengan mengabaikan peran dari unsur yang lain, tidak mungkin lagi. Jadi,
sederhananya, negara dan sipil harus sama-sama dalam membangun daya saing,”
imbuhnya.
“Saya harap PMKRI bisa menjadi
sebuah perhimpunan yang lebih progresif. PMKRI punya kemampuan melihat realitas
sosial secara baik, mampu menganalisis perubahan-perubahan situasi dan kondisi sosial,
sehingga bisa melakukan tindakan yang lebih konkret menghadapi MEA. Tidak hanya
dalam diskusi dan analisis saja, tetapi dalam bentuk langkah konkret, meskipun
itu sederhana,” pesan Virtuous sebelum mengakhiri.
Pada kesempatan lain, Ketua
Presidium, Hery P. Jonathan Sitohang yang juga hadir dalam diskusi tersebut menuturkan
tentang betapa pentingnya peran pemuda dalam menghadapi MEA.
“Kita tentunya harus mengambil
peran dalam menghadapi MEA ini, karena siap atau pun tidak, MEA sudah
bergulir. Di samping itu, kita juga
perlu melihat secara baik, bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat,”
pungkas Hery.
Salah seorang peserta diskusi sedang membubuhakan tulisan kesan dan pesan tentang MEA di atas spanduk. |
Setelah diskusi diakhiri oleh fasilitator, forum kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang membahas beberapa permasalahan atau kasus berbeda yang kemudian menghasilkan beberapa poin-poin yang menjadi tanggapan dalam menghadapi MEA dan dilanjutkan dengan menuliskan kesan dan pesan terhadap MEA di atas spanduk. (EH)
Tags
KABAR ANSELMUS